trevaco

Keliling Tokyo dari Destinasi Klasik hingga Ikon Kota yang Futuristik

By
Trevo World Traveller
April 23, 2025

Ibu kota Jepang, Tokyo, menawarkan pengalaman unik merasakan dunia modern, sekaligus budaya tradisional yang mendalam. Di kota ini, kita bisa menemukan distrik-distrik futuristik seperti Shibuya dan Shinjuku yang dipenuhi gedung pencakar langit, lampu neon, dan inovasi teknologi terbaru. Sementara di sisi lain, kita bisa menyusuri Asakusa untuk mengunjungi kuil-kuil kuno atau menikmati keindahan taman-taman bergaya Jepang. Kita pun bisa merasakan hiruk pikuk pusat perbelanjaan di Ginza hingga kehangatan pasar tradisional di Tsukiji.

Untuk Sahabat Petualang yang berencana mengunjungi Tokyo, berikut ini rekomendasi dari Trevo World Traveller buat kamu. Apa saja destinasi wajib di Tokyo dan kapan waktu terbaik untuk mengunjunginya? Yuk, kita simak!

1. Tokyo Tower, Tempat Menikmati Panorama Kota

Tokyo Tower, menara ikonik berwarna merah-putih yang terinspirasi dari Menara Eiffel, telah menjadi simbol kota Tokyo sejak dibuka pada 1958. Dengan tinggi 333,9 meter, menara ini memiliki dua dek observasi yang menawarkan pemandangan kota yang menakjubkan, terutama saat senja dan malam hari ketika lampu kota mulai menyala. Selain panorama, Tokyo Tower juga memiliki area hiburan dan perbelanjaan di lantai bawah bernama FootTown. Di dalamnya terdapat museum, restoran, tempat bermain, dan toko souvenir. 

Tokyo Tower menghadirkan perspektif yang berbeda dengan Shibuya Sky dalam menikmati lanskap Tokyo. Tokyo Tower membawa nostalgia klasik karena dianggap sebagai simbol lama Tokyo yang ikonik dan bersejarah, yang merepresentasikan era kebangkitan Jepang pasca-Perang Dunia II. Sementara, Shibuya Sky adalah simbol dari Tokyo yang modern dan futuristik. 

2. Shibuya dan Shinjuku, Pusat Keramaian Kota Tokyo

Shibuya terkenal dengan Shibuya Crossing, persimpangan tersibuk di dunia yang menjadi simbol dinamika Tokyo. Tak jauh dari situ, terdapat Patung Hachiko yang dibuat untuk menghormati legenda lokal kesetiaan seekor anjing yang selalu menunggu tuannya setiap hari di stasiun. Kawasan ini dapat dieksplorasi dengan berjalan kaki, termasuk pusat perbelanjaan dan hiburan di sekitar stasiun Shibuya.

Jangan lupa untuk mampir ke Shibuya Sky, observatorium modern di puncak gedung Shibuya Scramble Square yang menjulang setinggi 229 meter. Dari dek terbuka Shibuya Sky, tersedia panorama 360 derajat Tokyo, termasuk Gunung Fuji saat cuaca cerah. Kamu juga bisa melihat Tokyo Tower, Tokyo Skytree, hingga Shinjuku dan Roppongi dari dek observasi ini. Shibuya Sky dibuka pada 2019 dengan desain kontemporer. Dengan konsep yang terbuka, teknologi interaktif, tata cahaya futuristik, dan letaknya di tengah hiruk-pikuk Shibuya yang populer di kalangan anak muda, menara ini mencerminkan Tokyo masa kini.

Dari Shibuya, kamu bisa menuju Shinjuku dengan naik kereta JR Yamanote Line selama sekitar 7 menit. Setibanya di sana, kamu bisa menuju Shinjuku Gyoen, sebuah taman luas yang cantik, terutama pada saat musim semi saat sakura bermekaran, dan saat musim gugur. 

3. Asakusa dan Ueno, Tempat Menyelami Budaya Tradisional

Asakusa adalah rumah bagi Kuil Senso-ji, yakni kuil Buddha tertua di Tokyo dengan gerbang Kaminarimon (Gerbang Guntur) yang ikonik dan bersejarah. Di depannya, di sepanjang Nakamise Street, pengunjung dapat membeli souvenir tradisional dan mencicipi beragam jajanan lokal. Tempat-tempat ini bisa dijelajahi dengan berjelan kaki.

Setelah puas berkeliling Asakusa, kamu bisa naik Tokyo Metro Ginza Line, untuk menuju Ueno. Sesampainya di sana, taman luas Ueno Park siap menyambut pengunjung dengan museum, dana, dan pohon-pohon sakura yang cantik. Taman ini merupakan salah satu lokasi favorit pengunjung. 

Tak jauh dari taman, Ameya-Yokocho Market menawarkan pengalaman berbelanja di pasar tradisional yang ramai. Pasar ini dekat dengan stasiun dan bisa dicapai dengan berjalan kaki. Selanjutnya, untuk pecinta seni dan sejarah, Tokyo National Museum menyimpan koleksi artefak budaya dan sejarah Jepang. Museum ini berada di dalam kawasan Ueno Park. 

4. Harajuku dan Omotesando, Pusat Mode dan Gaya Hidup

Harajuku adalah simbol budaya pop Jepang yang semarak. Takeshita Street di Harajuku dipenuhi butik-butik mungil yang menjual fesyen eksentrik khas Harajuku style, aksesori lucu, hingga jajanan hits seperti crepes dan rainbow cotton candy. Jalan sempit ini selalu ramai oleh remaja dan wisatawan yang ingin melihat tren terbaru Jepang. 

Berjalan kaki tak jauh dari hiruk-pikuk Takeshita, terdapat Meiji Shrine yang menawarkan pengalaman kontras yang menenangkan. Kuil ini dibangun untuk menghormati Kaisar Meiji dan Permaisuri Shoken, dan menjadi salah satu kuil Shinto paling penting di Jepang. Meiji Shrine berada di tengah Yoyogi Park yang penuh dengan pepohonan besar yang rindang.

Berjalan kaki tak jauh dari sana, terbentang Omotesando yang dijuluki “Champs-Élysées-nya Tokyo”. Omotesando adalah sebuah boulevard bergaya Eropa dengan pohon-pohon zelkova yang rindang. Di sana terdapat butik-butik desainer papan atas, serta kafe arsitektural yang elegan, menjadikannya tempat ideal untuk bersantai dengan gaya.

5. Akihabara dan Odaiba, Pusat Hiburan dan Elektronik

Akihabara, dijuluki “Kota Listrik”, adalah destinasi wajib bagi para pencinta budaya otaku dan teknologi. Di distrik ini, kamu bisa menemukan toko-toko yang menjual berbagai hal dari komponen elektronik, peralatan gaming, hingga barang koleksi anime dan manga, termasuk toko-toko populer seperti Yodobashi Camera, Akihabara Radio Kaikan, Animate, dan Mandarake

Selain itu, kafe bertema seperti maid cafe juga menjadi bagian dari pengalaman unik di sini. Maid cafe adalah kafe dengan konsep pelayan berpakaian ala maid atau pembantu rumah tangga yang populer di Jepang. Di sini, pelanggan dilayani secara unik dan interaktif dan diperlakukan sebagai majikan atau tuan di rumah sendiri. 

Dari Akihabara, kamu bisa menjangkau Odaiba dengan transportasi umum seperti kereta api JR Yamanote Line menuju stasiun Tokyo, dilanjutkan dengan Yurikamome Line. Setibanya di Odaiba, suasana berubah menjadi dunia futuristik di mana pengunjung dapat berfoto di depan patung Gundam RX-0 Unicorn seukuran asli atau setinggi 19,7 meter, di depan DiverCity Tokyo Plaza

Selain itu, kamu bisa menikmati wahana dan atraksi virtual di taman hiburan indoor Tokyo Joypolis. Tempat ini menawarkan berbagai hal seru, termasuk game arcade tradisional, atraksi wahana interaktif, wahana pemacu adrenalin, dan pengalaman virtual reality (VR) mutakhir.

Musim yang Baik untuk Berkunjung

Tak ada musim yang tak baik untuk mengunjungi Tokyo. Kota ini menawarkan pengalaman yang berbeda di setiap musimnya. Musim semi (Maret–Mei) menjadi waktu favorit wisatawan untuk menikmati bunga sakura yang bermekaran di Ueno Park. Saat musim panas (Juni–Agustus), kota ini dipenuhi semarak festival tradisional dan pertunjukan kembang api, meskipun cuacanya cukup panas dan lembap. Memasuki musim gugur (September–November), daun-daun berganti warna menjadi merah dan oranye, menciptakan pemandangan cantik romantis di tempat-tempat seperti Meiji Shrine dan taman-taman kota. Bahkan di musim dingin (Desember–Februari), Tokyo pun menghadirkan suasana penuh kesan.

Jadi, di musim apa Sahabat Petualang akan mengunjungi Tokyo? Untuk kamu yang ingin merasakan langsung pengalaman liburan ke Tokyo tanpa repot merencanakan semuanya sendiri, Treva&Co siap membantu. Tim kami akan mengatur perjalananmu, mulai dari itinerary, transportasi, hingga rekomendasi spot lokal. Yuk, rencanakan liburan kamu ke Tokyo, Jepang!

Hubungi Treva&Co melalui email admin@treva-co.com atau kunjungi website kami. Untuk menambah wawasan dan menginspirasi perjalanan kamu berikutnya, jangan lupa follow Youtube dan Instagram Trevo World Traveller, dan simak terus artikel-artikel Trevo di blog ini! (Foto: Freepik.com)

Want To Share This Article?

Leave Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter
Subscribe to my newsletter for the latest blog posts, tips, & travel guides. Let’s stay updated!