trevaco

Waisak ala Nusantara: Pesta Budaya dan Doa dalam Satu Perayaan

By
Trevo World Traveller
May 12, 2025

Hari Raya Waisak merupakan momen sakral bagi umat Buddha di seluruh dunia. Waisak diperingati pada bulan purnama (biasanya Mei atau Juni), memperingati tiga peristiwa penting dalam kehidupan Siddharta Gautama: kelahiran, pencerahan, dan wafatnya (parinibbana). Di Indonesia, perayaan Waisak tak hanya menjadi ritual agama, melainkan juga pesta budaya yang sarat makna, melibatkan masyarakat lintas agama yang turut merayakan nilai-nilai universal: cinta kasih, kedamaian, dan kebijaksanaan.

Berikut adalah gambaran lengkap tradisi Waisak di berbagai kota di Indonesia yang memadukan kekayaan spiritualitas dan budaya Nusantara.

1. Candi Borobudur, Magelang — Pusat Perayaan Nasional

Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, merupakan pusat perayaan Waisak terbesar di Indonesia, bahkan salah satu yang terbesar di dunia. Ribuan umat Buddha dari berbagai penjuru Indonesia, Thailand, Myanmar, Sri Lanka, dan negara-negara lain berkumpul di monumen Buddha terbesar ini untuk mengikuti prosesi akbar yang penuh khidmat.

Tradisi utama di Borobudur:

  • Pengambilan Api Abadi dan Air Suci
    Api Abadi adalah fenomena alamiah di mana gas alam menembus permukaan dan terbakar secara terus-menerus. Tempat ini juga menjadi tempat pengambilan Api Dharma yang digunakan dalam perayaan Waisak oleh perwakilan majelis Buddha. Api Dharma Waisak merupakan api abadi yang diambil dari sumber Api Abadi Mrapen, Desa Manggarmas, Godong, Grobogan, Jawa Tengah. Lalu dilanjutkan dengan pengambilan air suci dari Umbul Jumprit (Temanggung). Kedua elemen ini melambangkan pencerahan dan kesucian batin.
  • Prosesi Waisak
    Ribuan umat Buddha mengikuti kirab Waisak dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur. Ribuan umat berjalan sejauh 3 km dari Candi Mendut → Candi Pawon → Candi Borobudur sambil membawa bunga teratai, dupa, dan lilin. Sepanjang perjalanan, umat melakukan meditasi berjalan sambil merenungkan kebenaran luhur dari ajaran Buddha. Setelah sampai Candi Borobudur, air suci dan api dharma tersebut disemayamkan di altar sebagai persembahan. Dalam persembahan tersebut sedikitnya ada lima antara lain air, api, bunga, dupa dan pelita.
  • Pelepasan Lampion
    Pelepasan lampion dalam perayaan Waisak memiliki makna yang dalam, melambangkan pelepasan harapan dan doa ke langit. Setiap lampion yang diterbangkan biasanya ditulisi dengan doa dan harapan oleh para peserta, yang mencerminkan keinginan untuk kedamaian dan kebahagiaan. Acara ini juga menjadi simbol pencerahan jiwa dan penghormatan terhadap ajaran Buddha, serta merupakan momen spiritual yang dinanti-nantikan oleh umat Buddha di seluruh dunia


Suasana sakral berpadu dengan pemandangan arsitektur agung Borobudur. Wisatawan, fotografer, dan peziarah dari berbagai agama turut menghadiri momen spektakuler ini.

2. Jakarta — Vihara dan Pawai Damai

Jakarta merayakan Waisak dengan serangkaian kegiatan spiritual yang padat, terutama di kawasan Glodok, yang merupakan pusat komunitas Tionghoa.

Tradisi utama di Jakarta:

  • Vesak Festival di Vihara Dharma Bhakti dan Vihara Ekayana
    Ritual pradaksina (berjalan searah jarum jam mengelilingi altar), meditasi massal, pembacaan paritta suci, dan pelepasan burung pipit sebagai simbol kebebasan. Pradaksina atau parikrama adalah kegiatan ritual penghormatan dengan mengelilingi sebuah objek pemujaan searah jarum jam. Pradaksina dimulai dari arah timur dan menjaga objek suci di sebelah kanan, kemudian bergerak ke arah selatan. Pradaksina dilakukan di sekitar berbagai objek seperti patung, candi, pohon/tanaman, sungai, gunung, dan orang lain.
  • Pawai Waisak
    Di beberapa tahun terakhir, diadakan pawai budaya yang diikuti oleh umat Buddha dari berbagai mazhab (Theravada, Mahayana, dan Vajrayana) dengan pakaian tradisional dan iringan musik gamelan serta liong-barongsai.
    Perpaduan budaya Tionghoa dan Nusantara ini menciptakan suasana Waisak yang penuh warna dan inklusif.

3. Medan, Sumatera Utara — Ritual dan Aksi Sosial

Medan adalah kota dengan komunitas Buddha Tionghoa yang besar dan beragam. Di sini, Waisak dirayakan dengan semangat kebersamaan dan pengabdian sosial yang tinggi.

Tradisi utama di Medan:

  • Upacara di Maha Vihara Maitreya
    Salah satu vihara terbesar di Asia Tenggara, menjadi pusat doa, meditasi, dan penyalaan lilin raksasa berbentuk bunga teratai.
  • Bhakti Sosial dan Donor Darah
    Umat Buddha aktif mengadakan bakti sosial, pengobatan gratis, dan donor darah sebagai wujud cinta kasih dan solidaritas sosial.


Fokus kuat pada aksi sosial menjadikan Waisak di Medan tak hanya sebagai perayaan spiritual tetapi juga aksi nyata membantu sesama.

4. Palembang, Sumatera Selatan — Tradisi Sungai Musi

Di Palembang, perayaan Waisak identik dengan Upacara Melasti Sungai Musi — ritual pembersihan diri dan alam semesta menggunakan air suci yang diambil dari Sungai Musi.

Tradisi utama di Palembang:

  • Upacara Melasti
    Para biksu dan umat Buddha membawa patung Buddha kecil dan persembahan ke Sungai Musi untuk disucikan.
  • Festival Lampion dan Doa Bersama di Vihara Vajra Bhumi Sriwijaya
    Umat merayakan Waisak dengan pelepasan lampion dan pertunjukan kesenian lokal.


Paduan budaya Sriwijaya dan tradisi Buddha maritim menciptakan nuansa khas yang tidak ditemui di tempat lain.

5. Singaraja, Bali — Waisak Ala Hindu-Buddha

Meskipun mayoritas beragama Hindu, Bali memiliki komunitas Buddha yang merayakan Waisak dengan kentalnya nuansa akulturasi Hindu-Buddha.

Tradisi utama di Bali:

  • Perayaan di Vihara Buddha Banjar (Buleleng)
    Umat Buddha dan Hindu bersama-sama mengikuti doa dan meditasi.
  • Tari-tarian Bali dalam Perayaan Waisak
    Ditampilkan tarian Bali seperti Tari Rejang dan Tari Pendet sebagai penghormatan kepada Sang Buddha.


Harmoni lintas agama yang erat di Bali tercermin dalam perayaan yang sarat budaya dan toleransi.

6. Samarinda dan Singkawang — Tradisi Tionghoa yang Kental

Di Kalimantan, khususnya di Samarinda dan Singkawang (Kalimantan Barat), Waisak dirayakan dalam balutan budaya Tionghoa yang sangat kuat.

Tradisi utama:

  • Upacara di Vihara Budhayana Singkawang
    Pelepasan burung dan ikan sebagai lambang pelepasan karma buruk.
  • Festival Kesenian
    Barongsai, liong, dan pertunjukan wayang potehi (boneka Tionghoa) memeriahkan Waisak.


Nuansa Tionghoa yang kental dengan pengaruh lokal Kalimantan menciptakan suasana Waisak yang meriah dan inklusif.

Makna Universal Hari Waisak

Terlepas dari lokasi dan bentuk perayaannya, esensi Waisak tetap sama: merefleksikan ajaran Buddha tentang cinta kasih, welas asih, dan ketenangan batin. Nilai-nilai ini melintasi batas agama, etnis, dan budaya, menjadikan Waisak perayaan universal yang layak direnungi oleh semua orang.

Tema Hari Raya Waisak 2025 Indonesia

Tahun ini, perayaan Waisak mengangkat tema “Tingkatkan Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan Mewujudkan Perdamaian Dunia”, yang dipilih oleh Kementerian Agama (Kemenag) melalui Surat Pemberitahuan Tema Waisak 2569 BE/Tahun 2025.

Selain tema utama, perayaan Waisak 2025 juga dilengkapi dengan enam subtema yang menggambarkan nilai-nilai ajaran Buddha yang relevan dengan kehidupan berbangsa, beragama, dan bermasyarakat di zaman modern.

  1. Kebijaksanaan Dasar Keluhuran Bangsa
  2. Tingkatkan Mawas Diri dan Kebijaksanaan untuk Buddha Sasana Lestari, Berkembang dan Maju
  3. Pengendalian Diri Membawa Kedamaian Dunia
  4. Semangat Kebersamaan untuk Indonesia Maju
  5. Menjaga Sila, Membangun Keluhuran Bangsa
  6. Kekuatan Moral, Membangun Kemuliaan Bangsa

Hari Waisak di Indonesia bukan sekadar ritual keagamaan, tetapi cermin keberagaman budaya yang sarat pesan perdamaian dan kemanusiaan. Dari Borobudur hingga Palembang, dari Jakarta hingga Singkawang, Waisak mempererat tali persaudaraan lintas iman dan budaya.

Apakah kamu siap untuk menyusuri keajaiban perayaan Waisak secara langsung? Yuk, hubungi Treva&Co. Kami bisa membantumu menyiapkan perjalanan tanpa repot, dan sesuai dengan kebutuhanmu. Rasakan getaran damai, saksikan keindahan budaya, dan bawa pulang inspirasi kebijaksanaan dari tradisi agung ini. Hubungi Treva&Co melalui email admin@treva-co.com atau kunjungi website kami.Sementara itu, untuk menambah wawasan dan menginspirasi perjalanan kamu berikutnya, jangan lupa follow Youtube dan Instagram Trevo World Traveller, dan simak terus artikel-artikel Trevo di blog ini!

Want To Share This Article?

Leave Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter
Subscribe to my newsletter for the latest blog posts, tips, & travel guides. Let’s stay updated!