trevaco

Tradisi Unik Ramadan di Berbagai Daerah Nusantara (Bagian 1)

By
Trevo World Traveller
March 10, 2025

Bulan Ramadan bukan hanya tentang ibadah dan refleksi diri, tetapi juga menjadi momen yang tepat untuk menjelajahi keindahan tradisi di berbagai daerah di Indonesia. Mulai dari sahur keliling hingga festival kuliner khas Ramadan, setiap sudut Nusantara menawarkan pengalaman spiritual dan budaya yang unik dan tak terlupakan. Bersama Trevo World Traveller, yuk kita telusuri beberapa destinasi yang wajib dikunjungi untuk menikmati suasana Ramadan yang menarik.

1. Tradisi Padusan di Jawa Tengah dan Pasar Ramadan Kauman di Yogyakarta

Padusan di Jawa Tengah adalah ritual menyucikan diri dengan mandi di sumber mata air atau sungai yang dilakukan menjelang bulan Ramadan. Tradisi ini sudah berlangsung turun-temurun sebagai simbol pembersihan lahir dan batin sebelum memasuki bulan suci Ramadan yang penuh berkah. Di berbagai daerah, terutama di Solo dan sekitarnya, masyarakat berbondong-bondong ke pemandian alam seperti Umbul Pengging di Boyolali atau Umbul Cokro di Klaten untuk menjalankan tradisi ini. Selain nilai spiritual, Padusan juga menjadi momen kebersamaan yang mempererat hubungan sosial dalam masyarakat.

Sementara itu, di Yogyakarta, Pasar Ramadan Kauman menjadi daya tarik khas yang hanya muncul selama bulan puasa. Berlokasi di sekitar Masjid Gedhe Kauman yang tak jauh dari Keraton Kasultanan Yogyakarta, pasar ini adalah salah satu pasar Ramadan tertua di Yogyakarta yang sudah ada sejak tahun 1980, dan tetap eksis hingga kini. Pasar ini menghadirkan aneka kuliner tradisional khas Ramadan seperti kicak, aneka jenang, klepon, kue lumpur, dan serabi. Pasar Ramadan Kauman buka setiap hari selama bulan puasa, mulai pukul 15.00 hingga 18.00 WIB.

2. Meriahnya Bazar Takjil di Masjid Istiqlal, Jakarta

Sebagai ibu kota, Jakarta memiliki banyak titik keramaian Ramadan, tetapi yang paling ikonik adalah kawasan Masjid Istiqlal yang merupakan masjid terbesar di Asia Tenggara. Bazar Takjil di sekitar Masjid Istiqlal menjadi salah satu destinasi favorit warga ibu kota untuk mencari hidangan berbuka puasa selama Ramadan. Setiap sore menjelang berbuka, area ini dipenuhi pedagang yang menawarkan beragam takjil khas Nusantara, seperti kolak, es cendol, es blewah, bubur kampiun, hingga gorengan. Selain menjadi tempat berburu kuliner, bazaar ini juga mencerminkan semangat kebersamaan dan keberagaman masyarakat Jakarta, di mana pengunjung dari berbagai latar belakang berkumpul untuk menikmati suasana Ramadan yang penuh berkah.

3. Tradisi Meugang dan Semarak Masjid Raya Baiturrahman di Aceh

Meugang adalah tradisi khas Aceh yang telah berlangsung sejak abad ke-14 Masehi, di mana masyarakat secara serentak memasak dan menikmati daging sapi atau kerbau menjelang bulan Ramadhan, Idulfitri, dan Idul Adha. Tradisi ini dimulai pada masa Kerajaan Aceh Darussalam, ketika Sultan memerintahkan pembagian daging kepada fakir miskin sebagai bentuk rasa syukur menyambut datangnya bulan suci. Hingga kini, Meugang tetap menjadi tradisi penting bagi masyarakat Aceh untuk mempererat silaturahmi dan berbagi kebahagiaan dengan sesama.

Ramadan di Aceh juga semarak dengan beragam kegiatan di Masjid Raya Baiturrahman, ikon religi dan sejarah di Banda Aceh. Setiap malam, jamaah berkumpul untuk menunaikan shalat tarawih, tadarus Al-Qur’an, serta mengikuti ceramah keagamaan. Masjid yang megah dengan arsitektur khas ini menjadi pusat kegiatan keislaman, di mana masyarakat dari berbagai daerah datang untuk beribadah dan mempererat ukhuwah Islamiyah. 

4. Menikmati Tradisi dan Takjil Unik Khas Sumatera Barat

Ramadan di Sumatera Barat identik dengan hidangan khas berbuka seperti lamang dan bubur kampiun. Lamang adalah ketan yang dimasak dengan santan, dibungkus daun pisang, dan dimasak dalam bambu. Sedangkan bubur kampiun adalah bubur manis khas Sumbar yang terbuat dari campuran beberapa jenis bubur, seperti ketan putih, bubur putih atau bubur sumsum, bubur ketan hitam, kolak pisang/ubi, lupis, bubur kacang hijau, dan bubur candil.

Selain menu takjil yang khas, masyarakat Sumbar juga memiliki berbagai tradisi unik dalam menyambut Ramadan, seperti tradisi Balimau, Malamang, dan Marandang. Balimau adalah ritual mandi menggunakan air yang dicampur dengan jeruk nipis. Ritual ini dilakukan satu atau dua hari menjelang puasa, melambangkan pembersihan diri sebelum memasuki bulan Ramadan. Sementara malamang, adalah kegiatan memasak lamang. Tak hanya menghasilkan lamang yang lezat, kegiatan ini juga menjadi momen berkumpulnya warga untuk mempererat silaturahmi. 

Tradisi lainnya adalah Marandang, yaitu kegiatan memasak rendang yang dilakukan oleh masyarakat Minangkabau menjelang hari raya Idulfitri. Di daerah Pariaman, tradisi marandang biasanya menggunakan daging kerbau, memanfaatkan sumber daya ternak lokal. Aroma khas rendang yang menggugah selera menjadi penanda khas bahwa Idulfitri hampir tiba di Ranah Minang. 

Wah, menarik ya! Ramadan ternyata menjadi salah satu momen yang tepat untuk kita mengeksplorasi kekayaan budaya dan tradisi yang berbeda di setiap daerah. Trevo berharap semoga perjalanan kita kali ini bisa membawa kamu makin dekat dengan kearifan lokal dan kehangatan masyarakat di berbagai daerah.

Berencana untuk melakukan perjalanan di bulan Ramadan ini? Treva&Co bersama Trevo World Traveller siap membantu mengatur perjalananmu! Kami siap menyediakan paket perjalanan dan liburan terbaik sesuai kebutuhanmu. Hubungi Treva&Co melalui email admin@treva-co.com atau kunjungi website kami. Jangan lupa follow Youtube dan Instagram Trevo World Traveller untuk mendapatkan tips dan inspirasi perjalanan ke berbagai destinasi wisata impian kamu! (Foto: Freepik.com)

Want To Share This Article?

Leave Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter
Subscribe to my newsletter for the latest blog posts, tips, & travel guides. Let’s stay updated!