Pekan lalu, Trevo World Traveller sudah mengajak teman-teman menelusuri beberapa daerah di Nusantara untuk mempelajari keindahan tradisi Ramadan di sana. Ramadan di Jawa Tengah dan Yogyakarta, Jakarta, Aceh, hingga Sumatera Barat – setiap daerah menawarkan pengalaman spiritual dan budaya yang unik. Kali ini, bersama Trevo lagi, mari kita telusuri beberapa destinasi lainnya yang menawarkan suasana dan pengalaman Ramadan yang menarik.
1. Tradisi Ziarah Kubro hingga Kuliner Takjil di Benteng Kuto Besak, Palembang
Ramadan di Palembang selalu menghadirkan suasana penuh tradisi dan meriah. Sama seperti di banyak daerah lainnya di Indonesia, sebelum Ramadan tiba, masyarakat Palembang juga menjalankan tradisi berziarah ke makam leluhur. Tapi bukan itu saja. Ada pula tradisi Ziarah Kubro, di mana ribuan orang dari berbagai daerah berziarah ke makam para ulama dan pendiri Kesultanan Palembang Darussalam. Selain itu, warga juga melakukan pawai obor untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadan. Tradisi pawai obor ini khususnya dilakukan oleh para santri dari berbagai pesantren di kota Palembang.
Momen lain yang ditunggu-tunggu adalah ngabuburit di kawasan Benteng Kuto Besak (BKB) di mana mereka bisa menikmati senja di tepi Sungai Musi sambil berburu takjil. Berbagai hidangan khas seperti pempek, laksan, dan celimpungan mudah ditemukan di pasar takjil sekitar BKB dan Masjid Agung Palembang, atau yang juga dikenal sebagai Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikramo. Selain itu, tradisi tadarusan di Masjid Agung yang berusia lebih dari tiga abad menjadi daya tarik tersendiri, menghadirkan nuansa religius yang khas selama Ramadan.
2. Tradisi Assuro Maca dan Maddupa Keteng, serta Serunya Pasar Takjil Mappanyukki di Makassar
Menjelang bulan suci Ramadan, masyarakat Bugis dan Makassar memiliki beberapa tradisi khas yang sarat makna spiritual dan sosial. Salah satunya adalah Assuro Maca, yaitu tradisi untuk mendoakan arwah leluhur, yang umumnya dilakukan pada H-7 hingga H-1 sebelum memasuki bulan Ramadan. Tradisi ini sering dilanjutkan dengan ziarah ke makam keluarga atau tokoh masyarakat setempat sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur. Selain itu, ada pula Maddupa Keteng yang dipimpin oleh tokoh agama. Dalam tradisi ini, warga menyiapkan makanan seperti ayam atau sapi di rumahnya, diikuti oleh pembacaan doa, pembakaran dupa, dan perjamuan makan bersama. Tradisi ini dilakukan sebelum sahur pertama hingga hari ketiga puasa Ramadan.
Hal yang wajib dinikmati kala bulan puasa di Makassar tentu saja kekayaan kulinernya. Setiap bulan Ramadan, Jalan Andi Mappanyukki di kota itu berubah menjadi pusat kuliner yang ramai dengan adanya Pasar Takjil Mappanyukki. Sejak pukul 15.00 WITA, deretan tenda merah mulai dipadati oleh pedagang yang menawarkan berbagai hidangan khas untuk berbuka puasa. Pengunjung bisa menemukan beragam takjil tradisional seperti es pisang ijo, jalangkote, palu butung, barongko, serta aneka gorengan dan minuman segar. Jika ingin berburu takjil dengan nyaman di pasar ini, pastikan kamu datang lebih awal agar tak kehabisan makanan favoritmu.
3. Merasakan Tradisi dan Mengunjungi Masjid Kuno Bayan di Lombok
Di Pulau Lombok, suku Sasak memiliki tiga tradisi unik dalam menyambut Ramadan, yaitu Bebersinan, Penampahan, dan Roah atau Besedeka. Bebersinan, berarti mandi besar atau mandi junub, dilakukan untuk membersihkan diri secara lahir dan batin sebelum Ramadan tiba. Tradisi ini bisa dilakukan di rumah masing-masing, pemandian, atau danau. Ada juga yang melakukannya di pantai, dilanjutkan dengan mandi air tawar. Mandi di pantai diyakini sebagai cara untuk meluruhkan segala jenis kesalahan, dan dosa.
Sementara Panampahan, berasal dari kata “tampah”, adalah tradisi menyembelih hewan seperti ayam, kambing atau sapi. Tradisi ini dilakukan satu hari sebelum memasuki bulan suci Ramadan, dan hewan yang disembelih disiapkan dan dimasak untuk dihidangkan pada acara roah. Roah sendiri adalah tradisi doa bersama di masjid yang dilakukan oleh para laki-laki. Selain berdoa, tradisi ini juga mencakup makan bersama, di mana perempuan berparan penting dalam menyiapkan hidangan yang dibawa ke masjid.
Salah satu destinasi menarik di Lombok yang bisa kamu kunjungi di bulan Ramadan adalah Masjid Kuno Bayan Beleq, yang merupakan masjid tertua di Lombok. Masjid dengan arsitektur khas suku Sasak ini memiliki dinding dari anyaman bambu, atap rumbia, serta tiang kayu sebagai penyangga. Masjid yang masih berdiri kokoh sejak abad ke-17 ini tentunya jadi tempat favorit bagi wisatawan yang ingin melihat arsitektur Islam kuno di Lombok.
Bagaimana? Seru bukan? Memang tepat jika Ramadan disebut sebagai salah satu momen untuk kita mengeksplorasi kekayaan budaya dan tradisi unik di setiap daerah. Trevo berharap semoga perjalanan kita kali ini bisa menginspirasi kamu untuk semakin mengenal kearifan lokal dan budaya masyarakat di berbagai daerah Nusantara.
Jika kamu ingin melakukan perjalanan di bulan Ramadan atau kapanpun juga, Treva&Co siap membantu mengatur perjalananmu dan menyediakan paket perjalanan terbaik sesuai kebutuhanmu. Hubungi Treva&Co melalui email admin@treva-co.com atau kunjungi website kami. Jangan lupa follow Youtube dan Instagram Trevo World Traveller untuk mendapatkan tips dan inspirasi perjalanan ke berbagai destinasi wisata impian kamu! (Foto: Freepik.com)
